1. Rasio neraca
Rasio yang disusun dari data
yang berasal dari neraca
2. Rasio laporan rugi laba
Rasio yang disusun dari data
yang berasal dari laporan rugi laba
3. Rasio antar laporan
Rasio yang disusun dari data
yang berasal dari neraca dan laporan rugi laba
Pembagian rasio finansial yang
lain:
1. Rasio likuiditas
Digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendeknya yang sudah jatuh
tempo. Dibagi menjadi 3 ukuran:
a. Current ratio/rasio lancar
Aktiva
lancar x 100%
Utang
lancar
b. Quick ratio/rasio cepat
Aktiva
lancar – persediaan x
100%
Utang lancar
c. Cash ratio/rasio kas
Kas
+ surat berharga jk. Pendek
x 100%
Utang lancar
2. Rasio leverage
Digunakan untuk mengukur 2 hal
a. Proporsi utang perusahaan yang
digunakan untuk membiayai investasi:
-
Rasio
utang/debt ratio/debt to total asset
Total utang
Total aktiva
-
Debt
to equity ratio
Total utang
Total modal sendiri
-
Long
term debt to equity ratio
Total utang jangka panjang
Modal sendiri
-
Tangible
asset debt coverage
Jumlah aktiva – intangible asset
– utang lancar
Utang
jangka panjang
-
Rasio
pengganda utang keuangan/financial leverage multiplier
Total aktiva
Total ekuitas atau modal sendiri
b. Kemampuan perusahaan dlm
membayar utang khususnya utang jk. Panjang
-
Time
interest earned ratio/rasio kemampuan membayar bunga
Earning before interest and tax
(EBIT)
Beban
bunga
-
Fixed
charge coverage ratio/rasio kemampuan membayar beban tetap
EBIT + pembiayaan sewa guna
Beban
bunga + pembiayaan sewa guna
-
Cash
flow coverage ratio/rasio pemenuhan arus kas
EBIT + pembiayaan sewa guna +
beban penjualan
b.
bunga + pemb. sewa guna + deviden saham preferen +pelunasan utang
1 - %
pajak 1 - % pajak
3. Rasio profitabilitas
Digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba
a.
Gross
profit margin
=
Penjualan netto – HPP
Penjualan netto
b.
Operating
profit margin (operating income ratio)
=
Penj. Netto – HPP – b. administrasi penj. umum
Penjualan netto
c.
Operating
ratio
=
HPP + b. administrasi penj. umum
Penjualan netto
d.
Net
profit margin (sales margin)
=
EAT (Earning after tax)
Penjualan netto
e. Earning
power of total investment (rate of return an total asset/return on asset/ROA)
= EBIT
Jumlah aktiva
f.
Net
earning power ratio (rate of return an investment/return on investment/ROI)
= EAT
Jumlah aktiva
g.
Rate
of return for the owner (rate of return for net woth/return on equity/ROE)
=
EAT
Jumlah modal sendiri
4. Rasio aktivitas
a. Total asset turnover
Penjualan
netto = 4.000.000
= 1,33
Total aktiva 3.000.000
Artinya:
Setiap
Rp 1,- aktiva dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp 1,33,-
b. Receivable turnover
-
Tahunan
Penjualan kredit = 4.000.000 = 25 kali
Piutang 160.000
Artinya:
Dalam 1 tahun dana yang tertanam
dalam piutang berputar 25 kali. Dalam hal ini semakin
banyak perputaran maka semakin bagus.
banyak perputaran maka semakin bagus.
-
Harian/receivable
collection period
365 = 365 = 14,6 hari
Receivable
turnover 25
Dalam hal ini semakin kecil
angka perputaran semakin bagus
c. - Inventory turnover/perputaran persediaan
HPP =
3.000.000 = 3,57 kali
Persediaan 840.000
Artinya:
Dalam 1 tahun dana yang tertanam
dalam persediaan berputar sebanya 3,57 kali. Ini
mengindikasikan adanya overstock atau tidak.
mengindikasikan adanya overstock atau tidak.
-
Average
day’s inventory
365
= 365 = 101,38 hari
Inventory turnover 3,8
d. Working capital turnover/perputaran
modal kerja
Penjualan netto =
4.000.000 =
4,7 hari
Aktiva lancar – utang lancar 1.400.000 – 560.000
Artinya:
Dalam
1 tahun dana yang tertanam dalam modal kerja berputar sebanyak 4,7 hari
Jika
dihitung dalam hari: 635 = 77,65
4,7
5. Rasio pasar
Digunakan untuk mengukur kinerja
saham perusahaan yang telah terdaftar di pasar modal (khusus digunakan
perusahaan-perusahaan yang sudah go public)
a. Book value
Total modal sendiri
Jumlah saham yang telah
dikeluarkan
Misal:
Nilai
buku suatu perusahaan adalah nilai riil dari suatu saham
Book
value = Rp
5.000,-
Harga
nominal saham = Rp 1.000,-
Setiap
Rp 1.000,- saham didukung oleh modal sendiri sebesar Rp 5.000,- (ini
menunjukkan saham
ini bagus)
ini bagus)
b. Price book value
Harga
saham
Book value
Digunakan
untuk menilai apakah saham itu under valued atau over valued
-
Dikatakan
under valued apabila harga saham < nilai buku
-
Dikatakan
over valued apabila harga saham > nilai buku
c. Deviden pay out ratio
Total
deviden
Net earning
Menunjukkan
persentase deviden yang diberikan kepada pemegang saham dari perusahaan.
Deviden 300
Net earning
1000 Retained earning/laba ditahan 700
Dalam
hal diatas akan lebih baik bagi perusahaan yang sedang dalam tahap berkembang
retained
earning > deviden, ini dikarenakan laba yang diperoleh dipergunakan untuk ekspansi perusahaan.
earning > deviden, ini dikarenakan laba yang diperoleh dipergunakan untuk ekspansi perusahaan.
d. Earning per share/EPS
Net earning/laba bersih
Number
of share outstanding/jumlah saham beredar
e. Deviden yield/harga saham
Perkiraan
deviden tahunan perusahaan
Keuntungan yang diharapkan
f.
Price
earning ratio/PER
Market
price of common stock
EPS
Menunjukkan
kesediaan investor membayar suatu jumlah tertentu untuk setiap Rupiah perolehan
laba perusahaan.
laba perusahaan.
Laba perusahaan -> PER kecil
-> harga saham rendah
0 komentar:
Posting Komentar